Tampak sesosok manusia yang merobek bajunya lalu menunjukkan pantat bermatanya. Sebelum sang prajurit menebas dengan pedang samurainya, tiba-tiba makhluk aneh itu menungging.
Empat karyawan mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk merampok rumah pasangan ini. Tragisnya, Suzzana akhirnya dibunuh oleh para perampok dan dikubur hidup-hidup.
Andi pun langsung berlari terbirit-birit tanpa memperdulikan apapun. Bahkan sandal yang digunakannya dan sajadah yang dipegangnya hilang entah kemana.
Beberapa hari setelahnya, banyak warga sekitar yang melihat seekor ayam jago tanpa kepala bertengger di sekitar rumah mendiang Bacon. Ayam tersebut bahkan bergerak layaknya ayam jago pada umumnya, bahkan mengepakkan sayap dan mengais-ais tanah dengan cakarnya.
Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu setan Indonesia muncul dan memecut kita sepanjang hari."
Anda harus membiarkan mereka dengan ketenangan pikiran, karena mereka tidak terlihat tetapi mereka selalu ada. Jika mereka mengganggu Anda harus mengundangnya makan malam dengan penghuni rumah.
Termasuk suara misterius, bayangan yang menyeramkan, dan gangguan lonceng yang pernah digunakan oleh sang ibunda. Ketegangan semakin memuncak ketika keluarga Rini menyadari bahwa ada kekuatan supranatural yang menghantui mereka.
dia merasa wajar untuk tidak melihat orang, ini berubah ketika dia mengetuk beberapa more info rumah, mencari penginapan, dan tidak ada yang datang untuk merawat mereka.
Satu peritiwa yang pernah dialaminya adalah melihat penyeberang jalan yang kondisi tubuhnya tak utuh. Kejadiannya menjelang maghrib saat ia hendak memulangkan mobil ke kantor.
, adalah seorang pria seperti yang lain, tetapi dia berada dalam tahap yang sangat kritis dalam hidupnya. Dia memiliki banyak komitmen keuangan yang tidak dapat dia bayar, di samping banyak masalah yang membuatnya terjaga di malam hari. Selain semua ini, keturunannya menderita penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter.
Kisahnya adalah saat itu ada gerombolan remaja yang menaiki atap kereta. Kereta tersebut akan melaju melalui jembatan yang sangat sempit tersebut.
“Jangan menakuti deh, Ran”, ucap Ajeng yang terlihat mulai pucat karena menahan sakit dan takut sekaligus.
Saat tiba di tempat yang sepi dan agak rimbun dengan pohon bambu, bulu kuduk Hendra langsung berdiri. Tepat di tikungan dimana sebuah pohon beringin berdiri dengan gagahnya, langkah Hendra langsung terhenti begitu saja.
Satu-satunya pendapatan yang mereka miliki adalah dari kompensasi kerja yang ditinggalkan ayah mereka ketika dia meninggal. Karena parahnya penyakitnya, dan terlepas dari semua perawatan yang dia miliki, ibu dari Marcela Dia meninggal di sebelahnya.